Selasa, 22 Juni 2010

DOA MINTA JODOH

Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah....
Tapi kalau bukan jodohku,
Jodohkanlah...
Jika dia tidak berjodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh...
Kalau dia bukan jodohku,
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain
selain aku...
Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku,
jangan sampai dia dapat jodoh yang lain,
biarkan dia
tidak berjodoh sama seperti diriku,

Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,
jodohkanlah kami kembali...
Kalau dia jodoh orang lain,
putuskanlah dan jodohkanlah denganku..
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
biar orang itu ketemu jodoh dengan yang
lain dan kemudian
Jodohkanlah kembali dia denganku...



Amiiin... !!

Jumat, 11 Juni 2010

Inilah Istri Idaman Itu....


Ringkasan :
Isteri shalehah adalah idaman bagi setiap suami shaleh di setiap waktu dan tempat. Isteri idaman dia adalah wanita mukminah, wanita shalehah yang jiwanya sebagai cerminan ilmu syar'i yang hanif, aqidahnya murni,akhlaknya agung, dan perangainya baik...

Sungguh kaum wanita telah melewati suatu masa yang mana mereka ditempatkan pada posisi yang tidak layak, tidak proporsional dan sangat memilukan, tidak ada perlindungan bagi mereka, hak-hak mereka dihancurkan, kemauan mereka dirampas, jiwa mereka dibelenggu, bahkan saat itu mereka berada pada posisi yang amat rendah dan hina.

Pada zaman Romawi seorang suami bisa menetapkan hukuman mati kepada istrinya jika suaminya menghendaki, bangsa Romawi menganggap bahwa wanita adalah sama dengan harta dan perabot rumah tangga, sementara bangsa Yahudi menganggap wanita adalah najis atau kotor, dan yang lebih buruk lagi adalah sikap orang Nashrani yang mempertanyakan keberadaan wanita, apakah wanita itu manusia yang memiliki jiwa atau tidak?! Yang pada akhirnya perlakuan buruk ini mencapai puncaknya dengan menganggap
wanita sebagai sumber keburukan, di mana wanita dikubur hidup-hidup, sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Arab Jahiliah.

Setelah melalui berbagai macam kebiadaban dan perlakuan pahit sepanjang masa, muncullah cahaya Islam yang menempatkan wanita pada posisi yang adil untuk melindungi kehormatan mereka. Islam memberikan hak-hak wanita secara sempurna tanpa dikurangi, juga meninggikan derajat wanita yang masa sebelumnya mereka dihinakan dan direndahkan sepanjang sejarah.

Islam memproklamirkan bahwa wanita adalah manusia sempurna, memberikan hak-haknya secara wajar dan manusiawi serta menjaga mereka agar tidak dijadikan pelampiasan syahwat belaka yang diperlakukan seperti binatang. Islam menjadikan wanita sebagai unsur yang memegang peranan penting dalam membangun masyarakat yang beradab.

Untuk mencapai tujuan itu, Islam menjadikan kasih sayang antara suami dan isteri sebagai penjaga kelangsungan hidup berumah tangga. Kecintaan dan kasih sayang seorang wanita kepada suaminya merupakan bukti adanya karakter yang kuat dari sifat alamiah yang ada pada dirinya, sehingga hal itu akan menghindarkan dirinya dari berselingkuh atau mencari perhatian laki-laki lain.

Diantara kebahagian seorang suami adalah dikaruniainya isteri yang shalehah sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :

Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalehah, jika engkau memandangnya maka engkau kagum kepadanya, dan jika engkau pergi darinya (tidak berada di sisinya) engkau akan merasa aman atas dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia melontarkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi darinya engkau tidak merasa aman atas
dirinya dan hartamu. (HR. Ibnu Hibban dan lainnya dalam As-Silsilah ash-Shahihah hadits 282)

Dalam sabdanya yang lain: Dan isteri shalehah yang menolongmu atas persoalan dunia dan agamamu adalah sebaik-sebaik (harta) yang disimpan manusia. (HR. Baihaqi dalam Syu'abul Iman, Shahihul jami' 4285)

Oleh karena itu isteri shalehah adalah idaman bagi setiap suami shaleh di setiap waktu dan tempat. Isteri idaman dia adalah wanita mukminah, wanita shalehah yang jiwanya sebagai cerminan ilmu syar'i yang hanif, aqidahnya murni, akhlaknya agung, dan
perangainya baik, untuk mendapatkannya harus diperhatikan hal-hal berikut:

Cara memilih isteri idaman

Memilih wanita karena harta, keturunan, kecantikan dan agamanya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :

Wanita itu dinikahi karena empat hal: Hartanya, keturunannya, kecantikan-nya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) niscaya kedua tangan-mu akan berdebu (miskin merana). (HR.Al-Bukhari, Fathul Bari 9/132)

Dengan memilih wanita yang berasal dari lingkungan yang baik dan karakter yang benar-benar shalehah maka akan menghasilkan ketenangan dalam hidup berumah tangga. Karena adat kebiasaan dan gaya hidup suatu kaum sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya.

Diutamakan yang gadis sebagai-mana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam : (Nikahilah)gadis-gadis sesungguhnya mereka lebih banyak keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan sedikit(qanaah).

dan dalam riwayat lain Lebih sedikit tipu dayanya. (HR.Ibnu Majah No.1816 dan dalam As Silsilah ash Shahihah, hadits No.623)

Diutamakan wanita yang subur atau tidak mandul, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :

Kawinilah wanita yang penuh cinta dan yang subur peranakannya. Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian di antara para nabi pada hari kiamat. (HR. Imam Ahmad 3/245 dari Anas, dikatakan dalam Irwaul Ghalil hadits ini shahih)

Aqidah isteri idaman


Seorang isteri idaman harus memahami arti pentingnya aqidah islamiyah yang shahihah, karena sah tidaknya suatu amal tergantung kepada benar dan tidaknya aqidah seseorang.

Isteri idaman adalah sosok yang selalu bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui ilmu-ilmu syar'i baik yang berhubungan dengan aqidah, akhlak maupun dalam hal muamalah sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu agama Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam untuk menghilangkan kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah di atas cahaya
ilmu, sebagaimana riwayat dibawah ini:

Dari Abu Said Al Khudri dia berkata: Pernah suatu kali para wanita berkata kepada Rasulullah : Kaum laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah satu hari untuk kami, Nabi pun menjanjikan satu hari dapat bertemu dengan mereka, kemudian Nabi memberi nasehat dan perintah kepada mereka. Salah satu ucapan beliau kepada mereka adalah:

Tidaklah seorang wanita di antara kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, kecuali mereka sebagai penghalang baginya dari api nereka. Seorang wanita bertanya: Bagaimana kalau hanya dua? Beliau menjawab: Juga dua. (HR. Al-Bukhari No 1010)

Seorang isteri yang aqidahnya benar akan tercermin dalam tingkah lakunya misalnya:

Dia hanya bersahabat dengan wanita yang baik. Selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Rabbnya. Bisa menjadi contoh bagi wanita lainnya.


Akhlak Isteri Idaman

Berusaha berpegang teguh kepada akhlak-akhlak Islami yaitu:
1. Ceria, pemalu, sabar, lembut tutur katanya dan selalu jujur.

2. Tidak banyak bicara, tidak suka merusak wanita lain, tidak suka ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba).

3. Selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan isteri suaminya yang lain (madunya) jika suaminya mempunyai isteri lebih dari satu.

4. Tidak menceritakan rahasia rumah tangga, diantaranya adalah hubungan suami isteri ataupun percekcokan dalam rumah tangga.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam :
Sesungguhnya di antara orang yang terburuk kedudukan-nya disisi Allah pada hari kiamat yaitu laki-laki yang mencumbui isterinya dan isteri mencumbui suaminya kemudian ia sebar luaskan rahasianya. (HR. Muslim 4/157)

Isteri idaman di rumah suaminya


5. Membantu suaminya dalam kebaikan. Merupakan kebaikan bagi seorang isteri bila mampu mendorong suaminya untuk berbuat baik, misalnya mendorong suaminya agar selalu ihsan dan berbakti kepada kedua orang tuanya, sebagaimana firman Allah:

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah. (Al Ahqaf 15)

5. Membantunya dalam menjalin hubungan baik dengan saudara-saudaranya.

6. Membantunya dalam ketaatan. Berdedikasi (semangat hidup) yang tinggi. Ekonomis dan pandai mengatur rumah tangga. Bagus didalam mendidik anak.

Penampilan:


* Di dalam rumah, seorang isteri yang shalehah harus selalu memperhatikan penampilannya di rumah suaminya lebih-lebih jika suaminya berada di sisinya maka Islam sangat menganjurkan untuk berhias dengan hal-hal yang mubah sehingga menyenangkan hati suaminya.

* Jika keluar rumah, seorang isteri yang sholehah harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Harus minta izin suami.
2. Harus menutup aurat dan tidak menampakkan
3. perhiasannya.
4. Tidak memakai wangi-wangian.
5. Tidak banyak keluar kecuali untuk tujuan
6. syar'i atau keperluan yang sangat mendesak.

Maraji': Tarbiyatul Athfal fil Hadits Asy-Syarif, Khalid Ahmad Asy-Syanthot, Tarbiyatul Athfal fil Islam, Habsyi Fathullah Al-Hafnawiy (Ummu Ahmad)
Dikirim ke redaksi oleh Abu Shabrina
DI KUTIP DARI BULETIN AN-NUR

Tipe Wanita yang Disunnahkan untuk Dilamar



Dikirim oleh : abualifah

Ringkasan :
Dalam melamar, seorang muslim dianjurkan untuk memperhatikan beberapa
sifat yang ada pada wanita yang akan dilamar, apa saja kah yang perlu
diperhatikan oleh seorang muslim terhadap wanita yang akan dilamarnya?


Dalam melamar, seorang muslim dianjurkan untuk memperhatikan beberapa
sifat yang ada pada wanita yang akan dilamar, diantaranya:



1.Wanita itu disunahkan seorang yang penuh cinta kasih. Maksudnya ia harus selalu menjaga kecintaan terhadap suaminya, sementara sang suami pun memiliki kecenderungan dan rasa cinta kepadanya.

Selain itu, ia juga harus berusaha menjaga keridhaan suaminya, mengerjakan apa yang disukai suaminya, menjadikan suaminya merasa tentram hidup dengannya, senang berbincang dan berbagi kasih saying dengannya. Dan hal itu jelas sejalan dengan firman Allah Ta'ala, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa kasih dan saying. (ar-Ruum:21).

2.Disunahkan pula agar wanita yang dilamar itu seorang yang banyak memberikan keturunan, karena ketenangan, kebahagiaan dan keharmonisan keluarga akan terwujud dengan lahirnya anak-anak yang menjadi harapan setiap pasangan suami-istri.

Berkenaan dengan hal tersebut, Allah Ta'ala berfirman,
Dan orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa'. (al-Furqan:74).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
Menikahlah dengan wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak. Demikian hadist yang diriwayatkan Abu Daud, Nasa'I, al-Hakim, dan ia mengatakan, Hadits tersebut sanadnya shahih.

3.Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu seorang yang masih gadis dan masih muda. Hal itu sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Shahihain dan juga kiab-kitab lainnya dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bertanya kepadanya,

Apakah kamu menikahi seorang gadis atau janda? dia menjawab,"Seorang janda."Lalu beliau bersabda, Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu?.

Karena seorang gadis akan mengantarkan pada tujian pernikahan. Selain itu seorang gadis juga akan lebih menyenangkan dan membahagiakan, lebih menarik untuk dinikmati akan berperilaku lebih menyenangkan, lebih indah dan lebih menarik untuk dipandang, lebih lembut untuk disentuh dan lebih mudah bagi suaminya untuk membentuk dan membimbing akhlaknya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda,

Hendaklah kalian menikahi wanita-wanita muda, karena mereka mempunyai mulut yang lebih segar, mempunyai rahim yang lebih subur dan mempunyai cumbuan yang lebih menghangatkan.

Demikian hadits yang diriwayatkan asy-Syirazi, dari Basyrah bin Ashim dari ayahnya, dari kakeknya. Dalam kitab Shahih al_Jami' ash_Shaghir, al-Albani mengatakan, "Hadits ini shahih."

4.Dianjurkan untuk tidak menikahi wanita yang masih termasuk keluarga dekat, karena Imam Syafi'I pernah mengatakan, "Jika seseorang menikahi wanita dari kalangan keluarganya sendiri, maka kemungkinan besar anaknnya mempunyai daya piker yang lemah."

5.Disunahkan bagi seorang muslim untuk menikahi wanita yang mempunyai silsilah keturunan yang jelas dan terhormat, karena hal itu akan berpengaruh pada dirinya dan juga anak keturunannnya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscahya kamu beruntung. (HR. Bukhari, Muslim dan juga yang lainnya).

6.Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu taat beragama dan berakhlak mulia. Karena ketaatan menjalankan agama dan akhlaknya yang mulia akan menjadikannya pembantu bagi suaminya dalam menjalankan agamanya, sekaligus akan menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya, akan dapat bergaul dengan keluarga suaminya.

Selain itu ia juga akan senantiasa mentaati suaminya jika ia akan menyuruh, ridha dan lapang dada jika suaminya memberi, serta menyenangkan suaminya berhubungan atau melihatnnya. Wanita yang demikian adalah seperti yang difirmankan Allah Ta'ala,

"Sebab itu, maka wanita-wanita yang shahih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminyatidak berada di tempat, oleh karena Allah telah memelihara mereka". (an-Nisa:34).

Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Dunia ini adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatannya adalah wanita shalihah". (HR. Muslim, Nasa'I dan Ibnu Majah).

7.Selain itu, hendaklah wanita yang akan dinikahi adalah seorang yang cantik, karena kecantikan akan menjadi dambaan setiap insane dan selalu diinginkan oleh setiap orang yang akan menikah, dan kecantikan itu pula yang akan membantu menjaga kesucian dan kehormatan. Dan hal itu telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits tentang hal-hal yang disukai dari kaum wanita.

Kecantikan itu bersifat relatif. Setiap orang mempunyai gambaran tersendiri tentang kecantikan ini sesuai dengan selera dan keinginannya. Sebagian orang ada yang melihat bahwa kecantikan itu terletak pada wanita yang pendek, sementara sebagian yang lain memandang ada pada wanita yang tinggi.

Sedangkan sebagian lainnya memandang kecantikan terletak pada warna kulit, baik coklat, putih, kuning dan sebagainya. Sebagian lain memandang bahwa kecantikan itu terletak pada keindahan suara dan kelembutan ucapannya.

Demikianlah, yang jelas disunahkan bagi setiap orang untuk menikahi wanita yang ia anggap cantik sehingga ia tidak tertarik dan tergoda pada wanita lain, sehingga tercapailah tujuan pernikahan, yaitu kesucian dan kehormatan bagi tiap-tiap pasangan.

Sumber: Fikih Keluarga, Syaikh Hasan Ayyub, Cetekan Pertama, Mei 2001, Pustaka Al-kautsar

BERCINTA ALA DON JUAN

180px-repin_donjuan.jpg

TULISAN INI SEBELUM DIEDIT REDAKSI COSMOPOLITAN

Siapa sih kaum hawa di muka bumi ini yang tidak kenal Don Juan? Mungkin mereka tidak tahu sejarah pria penakluk wanita ini. Namun tentu saja, kalau sang Adam bertanya apa sih keunggulan Don Juan dari antara pria-pria lain. Kaum Hawa akan berebut menjawabnya dengan kesimpulan masing-masing. Karena tidak sedikit dari mereka mengaku pernah bercinta dengan sang “Don Juan”, si legenda cinta itu

Don Juan adalah sebuah tokoh fiksi yang pertama kali diangkat dalam sebuah cerita Spanyol dikarang oleh pujangga Tirso de Molina dalam El burlador de Sevilla y convidado de piedra tahun 1630. Tokoh Don Juan terkenal sebagai laki-laki penggoda. Hobinya gonta-ganti pacar. Sayangnya terkadang sebutan Don Juan diberikan pada pria atau laki-laki yang suka menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Hm, sounds familiar!

Namun di balik sisi negatifnya, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kehidupan seorang Don Juan. Misalnya, bagaimana dia bisa menaklukkan yang konon semua hati para wanita di muka bumi ini. Tentu saja ini tidak mudah. Tapi setelah anda membaca rahasia si penakluk cinta itu di bawah ini, mungkin saja anda akan berpikir untuk menjadi The Next Don Juan

Rahasia Don Juan #1 : Karakter Menjadi Pesona

Yang membuat Don Juan unggul dari para pesaingnya tentu saja bukan karena dia punya fisik di atas rata-rata, bukan juga harta yang melimpah. Walau tidak perlu munafik untuk mengatakan kalau kedua hal ini bisa bikin banyak wanita tergila-gila pada pria.

Karakter adalah faktor krusial dalam menaklukkan wanita. Dan ini adalah kekuatan Sang Penakluk. Sifat gentleman paling cocok untuk menilai karakter seorang Don Juan. Dia tidak egois apalagi bersikap emosional. Don Juan akan mengalah terhadap pasangannya kalau memang itu diperlukan sebagai strategi untuk menaklukkan hati sang pasangan.

Kenali potensi anda. Akan menjadi nilai tambah jika anda menyadari punya kharisma. Aplikasikan dalam interaksi romance. Dalam hitungan detik wanita dihadapan anda akan menyadari siapa anda. Untuk itu sempurnakan bahasa tubuh dan gaya bicara. Wanita bisa memproses komunikasi 40% lewat bahasa verbal dan 60% lewat body language. Keluarkan semua aura kelaki-lakian anda. Don Juan punya kelebihan untuk yang satu ini.

Pertarungan Don Juan dan Don Luis menjadi legenda kisah ini. Saat itu Don Juan sudah bertunangan dengan Ines de Ulloa (Dona Ines) dan Don Luis bertunangan dengan Ana de Pantoia (Dona Ana). Suatu hari mereka bertaruh. Don Juan harus berhasil meniduri Dona Ana dalam waktu enam hari. Jika tidak dia akan dibunuh Don Luis. Jika berhasil dia akan membunuh Don Luis. Don Juan ahli menyamar. Dengan bujuk rayu dan sifat gentlemannya, akhirnya dia berhasil meniduri Dona Ana.

Jika anda tertarik mengenakan gelar Don Juan, jangan lakukan hal-hal biasa. Suatu hari anda bertemu dengan wanita tercantik versi anda di sebuah club. Dan Anda ingin mengenalnya. Dekati dia walau anda tahu banyak pria yang sedang mendekati dia. Percaya diri dan yakinkan diri kalau anda bisa menaklukkannya. Keluarkan sifat gentleman anda.

Yang bukan Don Juan akan membuka pembicaraan dengan kalimat standar seperti, ”Hi, sendirian aja? Boleh kenalan?” Puluhan laki-laki akan mendekati dia dengan kalimat pembuka seperti ini. Yakinlah jika anda laki-laki kesekian dengan mengatakan hal yang sama, anda harus bersiap-siap berbalik arah dengan wajah merah.

Don Juan selalu menggunakan skenario yang berbeda ketika ingin mengenal wanita targetnya. Cobalah dengan kalimat, ”Sorry, bisa bantu saya. Saya punya teman kantor yang punya masalah dengan pacarnya. Dia minta nasihat saya. Mungkin kamu bisa bantu saya?” Sembilan puluh persen wanita akan menjawab dengan senang hati. Bahkan beberapa akan menjawab dengan panjang lebar. Siapkan alur berikutnya ketika dia selesai menjawab. Berikan pesona anda. Niscaya malam itu akan menjadi milik anda berdua.

Rahasia Don Juan #2 : Goda Si Dia dengan Tatapan

Anda tidak mungkin menjadi seorang Don Juan kalau anda tidak berani menatap wanita yang menjadi target anda. Apalagi jika anda sampai grogi menghindar tatapannya ketika makan malam berdua dengan si dia.

Menatap lekat si dia menjadi faktor penentu. Tatapan bisa jadi sebuah pengertian yang dalam. Tatapan bisa menjadi sebuah alat untuk menyatakan sesuatu pada dia. Tatap si dia ketika anda bicara padanya. Tentu saja anda juga harus menatapnya ketika dia sedang berbicara. Jadilah pendengar yang baik. Namun jangan sampai anda menatapnya dengan tanpa ekspresi seperti orang sedang melamun. Mungkin dia akan berpikir anda sedang ngantuk atau melamunkan tentang utang-utang anda di luar. Bisa-bisa dia tersinggung.

Untuk itu diperlukan formula khusus untuk mengelola tatapan anda. Misalnya tatap si dia dengan gaya menggoda. Bagaimana cara buat tatapan anda menjadi godaan? Sepertinya anda harus belajar akting untuk hal satu ini. Setiap tatapan punya arti. Dan anda harus bisa mengolahnya. Jika tidak, bisa aja wanita target anda menangkap tatapan anda sebagai bentuk sindiran atau malah merendahkan dia. Hati-hati untuk yang satu ini.

Buatlah tatapan sedikit nakal tapi menggoda. Tambah dengan senyuman terseksi anda. Bicaralah dengan tenang. Humor menjadi bumbu penyedap. Tapi jangan sampai membuat homor yang over dan akhirnya membuat dia bertambah garing.

Don Juan harus berlutut dan melipat tangannya dihadapan Dona Ana. Dia mengatakan betapa cintanya dia pada wanita itu. Dia berusaha meyakinkan bahwa apa yang dikatakannya adalah sebuah kejujuran. Akhirnya wanita pujaannya itu luluh dalam pelukannya.

Di jaman modern ini, anda tidak perlu berlutut dihadapan wanita yang anda puja untuk nyatakan cinta anda. Dia akan menyangka anda kebanyakan nonton film klasik murahan.

Bisa saja anda menatapnya lekat ketika dia masuk ke gerbang rumah waktu anda baru mengantarnya pulang. Jangan palingkan tatapan anda. Sampai dia berada di pintu rumahnya. Dia akan merasa anda memperhatikannya dan akan membuat dia sedikit grogi. Apalagi ketika anda menatapnya dari luar pintu gerbang dimana hujan rintik membasahi pakaian anda. Mungkin dia akan membukakan pintu gerbang dan menyuruh anda masuk. Anda sudah memenangkan hatinya.

Rahasia Don Juan #3 : Tunjukkan kesatriaanmu

Don Juan adalah seorang satria. Itu sebabnya mengapa semua wanita di muka bumi ini jatuh dalam pelukannya. Satria disini lebih tepat dikatakan bersifat hero. Wanita adalah mahluk yang perlu dilindungi. Jadi jangan sampai dia berpikir anda tidak mempedulikan ketika dia perlu pelindungan. Wanita butuh perhatian. Berikan solusi ketika dia sedang curhat tentang masalahnya. Peluk dia kalau itu membuat dia merasa aman.

Sebagai seorang lelaki sejati Don Juan mengaku dihadapan calon mertuanya Don Gonzalo bahwa dia mencintai putrinya Dona Ines. Walau calon mertuanya mengejeknya sebagai pengecut dan pembohong, Don Juan memegang teguh kata-katanya. Dia hadapi semuanya. Walau akhirnya harus menjadi setan sekalipun.

Seorang Don Juan sejati tidak pernah menghindari masalah. Ini akan membuat cap pengecut melekat pada anda. Hadapi setiap masalah dengan sifat satria Jika anda bisa mengatasinya, wanita anda sudah menemukan pahlawan sejati.

Rahasia Don Juan #4 : Setia ala Don Juan

“Tidak!” jawaban semua wanita ketika mereka diberi pertanyaan apakah Don Juan adalah seorang yang setia. Anda mungkin saja punya jawaban yang sama. Namun Don Juan mempunyai arti kesetiaan sendiri yang sampai sekarang tidak bisa dipahami para pesaingnya.

Setia ala Don Juan dimulai dengan hal-hal kecil. Dia tidak pernah melanggar janjinya pada sang pujaan hati. Dia akan datang ke tempat kencan tepat waktu. Malah dia akan lebih cepat datang agar bisa memilihkan sebuah meja romantis yang viewnya mengarah ke pantai. Ini akan membuat si dia berpikir anda serius padanya.

Seperti suatu hari ketika Don Juan membawa keluar Dona Ines seorang wanita suci dan lugu dari biara tempat tinggalnya. Dia membawa wanita itu ke istananya di luar kota. Mereka bercinta. Saat itulah Don Juan merasakan sesuatu yang lebih dari sekedar nafsu terhadap Dona Ines.

Sebagai seorang pengelana cinta, tetap saja Don Juan punya seorang cinta sejati. Untuk itu dia akan terus berkelana mengumbar cinta sampai dia menemukan arti cinta. Ketika sudah menemukan cinta sejati, yakinlah Don Juan akan mengakhiri pertualangannya.

Sebut saja Jimmy, 27 tahun, Lajang Cosmo yang pernah dicap Don Juan oleh teman-teman kampusnya. Akhirnya dia luluh di tangan seorang wanita sederhana. Wanita itu punya sesuatu yang selama ini dicarinya. Sesuatu yang bisa mencukupkan kepuasan batin. Bukan nafsunya.

Keplayboyan Jimmy memang khas Don Juan sejati. Dia tidak pernah selingkuh. Kekurangannya adalah mudah bosan pada wanita. Jika sudah bosan, dia akan terus terang untuk meninggalkan wanita pasangannya. Jadi tidak, akan ada sakit hati karena merasa dikhianati. Barulah kemudian sang Don Juan memulai lagi pertualangan cintanya. Hm, sebuah pengalaman berharga!

Rahasia Don Juan #5 : Bercinta bak Don Juan

Tidak semua pertualangan Don Juan diakhiri dengan seks. Walau kita tidak menampik seks merupakan salah satu sisi dari pertualangan si petualang cinta. Buat dia berkesan dengan anda. Jangan biarkan dia rela melepas anda. jadikan setiap hari berkesan untuknya. Jika anda harus mengakhiri dengan seks, anda harus memberikan sesuatu yang spesial untuknya. Tidak monoton. Buat suatu variasi dadakan yang menggairahkannya. Sampai kapanpun dia akan menyesal kenapa dia melepas anda, ketika anda jatuh ke pelukan wanita lain.

Dalam kisah Don Juan, Dona Ines juga merasakan hal sama. Hatinya disakiti Don Juan. Hidupnya berakhir karena kesedihan ditinggal sang kekasihnya. Dia tetap memohon pada Tuhan untuk menyatukan kembali dengan kekasihnya itu.

Jika wanita sudah terpikat dan memberikan segala-galanya pada anda, jangan sia-siakan. Manfaatkan itu. Hargai pemberiannya. Jangan sakiti hatinya. Katakan padanya terus terang padanya apakah anda suka atau tidak. Di akhir kisahnya, Dona Ines meminta pada Tuhan untuk menarik Don Juan dari Neraka dan bersatu dengannya di Surga. Bayangkan jika ini terjadi pada anda. Mungkinkah anda akan menyia-nyiakan kesetiaan cinta sejati wanita seperti ini?

BUKAN SIFAT DON JUAN

Kalau anda ingin menaklukkan hati wanita pujaan bak Don Juan. Jangan lakukan hal-hal yang bukan sifat khas Don Juan seperti di bawah :

1. Jadi pria manja tidak ada dalam kamus seorang Don Juan. Don Juan dilahirkan untuk pasangannya. Bukan sikap ketergantungan yang malah menjurus pada tidak percaya diri. Misalnya, apa-apa tergantung si dia. Apalagi tergantung sang mama.

2. Don Juan bukan pria arogan. Bersikap menang sendiri, bukan karakter dirinya. Pria ini akan bersikap lembut pada wanita. So, buang sikap emosional anda saat bersama pasangan.

3. Don Juan tidak mudah ditebak. Dia berjiwa bebas dan susah diprediksi. Kejutan-kejutan dalam berhubungan merupakan bumbu yang biasa diracik Don Juan sejak dulu kala.

4. Walaupun cap Playboy melekat pada Don Juan. Namun pria ini tahu cara menjaga perasaan pasangannya. Si penakluk wanita tidak akan menunjukkan ketertarikannya pada wanita dihadapan pasangannya. Jadi jangan sampai tergoda pada seorang pelayan restoran seksi ketika anda berkencan berdua dengan si dia.

5. Jangan pelit. Seorang Don Juan akan memberikan apapun untuk bisa menyenangkan pasangannya. Bayangkan jika anda harus berhitung lagi ketika anda akan membeli sekuntum bunga padanya. Si dia akan lari terbirit-birit.

6. Don Juan bukanlah seorang penggosip. Membicarakan keburukan orang lain bukanlah tipenya. Apalagi membicarakan sisi negatif pesaingnya pada wanita yang menjadi targetnya.

7. Terakhir, jangan katakan diri anda seorang Don Juan jika anda mendapatkan wanita karena uang yang anda miliki. Anda bisa memilih wanita mana saja, membelinya, dan tidur dengannya. Don Juan tidak pernah menghamburkan hartanya untuk memikat wanita. Apalagi membeli banyak wanita untuk memuaskan nafsu. Anda hanya sama dengan seorang hypersex but It’s not a real Don Juan.

Minggu, 06 Juni 2010

Berburu Karomah Cinta


Betapa banyak orang, baik rakyat ataupun pejabat, mereka telah menjadi budak-budak cinta

“Hidup tanpa cinta
Bagai taman tak berbunga
Begitulah kata para pujangga”


Demikianlah sya'ir lagu yang dibawakan oleh 'Bung' Haji Roma Irama, yang menggambarkan akan kehampaan dunia, tanpa dihiasi cinta. Cinta adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada anak manusia, bahkan -bagi orang mukmin- keberadaannya telah menjadi syarat akan keimanan mereka, “Tidak beriman diantara kalian, hingga kalian mencintai saudara kalian, sebagaimana kalian mencintai diri kalian sendiri”, demikianlah penegasan Rosulullah, akan anjuran kepada kaum muslimin untuk menyebar luaskan cinta antar sesama, khususnya, terhadap saudara seiman.

Cinta adalah sebuah legenda yang tidak pernah habis untuk dibahas. Ia datang dan pergi tanpa harus permisi. Tiba-tiba ia hinggap di hati, dan bisa jadi, sekejab kemudian ia menghilang. Itulah cinta, penuh dengan dinamika.

Bagi mereka yang sedang dimabuk cinta, maka, mereka akan mengorbankan apapun yang dimiliki, demi mewujudkan apa yang dicintai. Bukan cinta namanya, kalau seseorang tidak mau berkorban untuk menggapai apa yang dicintainya, karena memang cinta identik dengan pengorbanan.

Nah, di sini lah kita harus mewas diri terhadap cinta, sebab, kalau kita lengah, harga diri kita akan tergilas olehnya, bahkan, akhirat kita juga akan menjadi taruhannya. Apa sekejam itu cinta? Yaa, tapi tetap tergantung kepada siapa yang mengendalikannya.

Para Budak Cinta


Kalau diumpamakan, cinta itu bagaikan pisau bermata dua. Satu sisi ia bisa menjadi inspirasi yang mampu melejitkan diri. Dan di sisi yang lain, ia bisa menjelma menjadi sosok yang akan menghancurakan kita sendiri. Dan hal tersebut akan terjadi, apa bila kita memposisikannya (cinta), laksana seorang raja yang harus diatati titahnya, tanpa harus mempedulikan batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Sang-Penganugerah cinta, Allah.

Sepertinya, hal inilah yang sedang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita saat ini. Betapa banyak orang, baik itu rakyat ataupun pejabat, mereka telah menjadi budak-budak cinta. Rasa malu sepertinya telah sirna, karena kerakusan mereka di dalam memenuhi hajat cinta.

Perhatikanlah, kasus perzinaan, sepertinya telah menjadi berita biasa, karena hampir setiap saat kita disugukan dengan pemberitaan-pemberitaan yang memilukan tersebut. Atas dasar suka sama suka, dengan 'lapang dada' mereka melakukan perbuatan keji, yang dimurkai Allah tersebut.

Ini masih dalam konteks, sama-sama 'ridha', belum lagi kasus pelecehan seksual, pemerkosaan, dan lain sebagainya.
Kasus korupsi, yang didasari oleh cinta terhadap harta yang berlebihan, telah menyebabkan negeri ini menjadi salah satu negeri terkorup di dunia. Ratusan ribu anak putus sekolah, mati karena kelapara, disebabkan asupan uang yang harusnya mengalir ke tangan mereka, justru tersendat di kantong-kantong para koruptor. Ironinya, 'budaya' korupsi ini tidak hanya melanda kolongan elit, namun, mereka yang masih duduk di kelas 'teri' pun tak mau ketinggalan.

Cinta yang brutal macam inilah, yang benar-benar akan menggiring pemiliknya, selangkah demi selangkah menuju gerbang kehancuran di dunia lebih-lebih di akhirat kelak.

Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur segalanya, temasuk masalah cinta dengan begitu indah, sehingga tidak menjerumuskan kepada kebinasaan. Dalam Al-Quran, terdapat sosok suri tauladan yang sangat agung, yang mampu mengelola cintanya, dan dengan hal tersebut, beliau di muliakan oleh Allah. Dia adalah Nabiullah Yusuf 'Alaihissalam.

Dari sekian banyak kisah para Nabi yang tertera dalam Al-Quran, kisah Nabi Yusuf, merupakan kisah yang paling unik, sebab, kisahnya memiliki 'page' tersendiri. Mulai dari awal surat hingga akhirnya, mengisahkan perjalanan beliau. Hal ini tentu saja karena di dalam dirinya terdapat pelajaran-pelajarn yang sangat penting, yang harus kita ikuti. Dan diantaranya adalah tauladan cinta.

Beliau merupakan sosok yang sangat berpegang teguh dalam menjaga kesucian cinta. Dan itu dipertahankan, tidak hanya dalam kondisi sukar, dalam keadaan nyamanpun, prinsip ini, tetap dipegang erat-erat.

Penolakan terhadap bujuk rayu Zulaikha untuk melakukan perbuatan keji (zina), adalah bukti akan kekuatan beliau di dalam menjaga prisip, untuk tidak mencederai kemurnian cinta. Ia sadar apa yang akan dilakukannya ini merupakan perbuatan bejat yang dimurkai oleh Allah, dan yang akan membinasakannya. Pada akhirnya, sekuat apapun usaha Zulaikha untuk menundukkan hati Yusuf agar takluk di pangkuannya, gagal total, dan Yusuf terhindar dari dosa besar.

Ketika beliau telah diangkat menjadi bendahara negara yang menangani mesalah pangan, tidak serta-merta posisi tersebut menjadikan beliau tamak harta (sebelumnya beliau pernah menjadi budak).

Begitu pula, tatkala ada kesempatan untuk membalas perilaku kakak-kakaknya yang telah membuangnya ke dasar sumur, tidak beliau laksanakan, karena memang, cinta yang bersemayam di hati beliau, benar-benar cinta yang murni, yang lebih mencintai untuk memberi maaf, dari pada harus membalas, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.” (Yusuf: 92)

Inilah diantara kisah perjalanan cinta Nabi Yusuf, yang secara nyata telah mampu menghantarkan beliau ke posisi mulia. Firman Allah dalam Al-Quran, “Mereka berkata, “demi Allah, sungguh Allah telah melebihkan engkau (Yusuf) di atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang bersalah.” (Yusuf: 91)

Cinta yang Berkaromah


Dari ulasan di atas, bukan berarti Islam melarang umatnya untuk mencintai lawan jenisnya, ataupun harta yang mereka miliki. Justru sebaliknya, Al-Quran menjelaskan, bahwa memang telah dihiasi manusia itu keindahan berupa cinta tehdap istri, anak, harta dan lain-lain, “Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah dan ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik,” demikian Firma Allah dalam Al-Quran, surat Al-Imron, 14.

Pertanyaannya, bagaimana cara menghantarkan cinta, hingga mendatangkan karomah (pengaruh baik) bagi setiap pribadi yang sedang dirasuki olehnya, sebagaimana yang dialami oleh Nabi Yusuf?

Allah sebagai Penanganugerah cinta telah menjelaskan dalam Al-Quran, bahwa untuk mendapatkan hal tersebut, maka, orang itu harus memposisikan cinta sesuai dengan hirarkinya. Cinta memiliki hirarki, ketika cinta telah mengikuti jejak hirarki tersebut, maka, kemulyaan yang didasari oleh cintapun akan diperoleh.

Adapun hirarki pertama, dan itu harus menjadi landasan untuk mencintai hal-hal yang lainnya adalah cinta ke pada Allah. Allah sebagai pecipta manusia, yang telah menganugerahkan kepada mereka bumi dan apa yang ada di dalamnya, harus kita utamakan. Dan ketika hal tersebut kita lakukan, kita akan menuai akan manisnya iman. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rosulullah, ada tiga hal yang akan menjadikan seseorang mengecap manisnya iman, dan salah satu di antara tiga hal tersebut adalah, mencintai Allah di atas segalanya.

Mencintai Allah, menuntut kita untuk mencintai apa yang Ia cintai, dan membenci apa yang Ia benci, termasuk juga, dengan menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya, dan menjauhi apa yang dilarang.

Hanya dengan inilah, kita bisa membuktikan akan ketulusan cinta kita kepada-Nya. Allah berfirman tentang hal ini, “Katakanlah (Muhammad), “jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Imran: 31).

Cinta model ini pula, yang telah menghantarkan Umar bin Khathab, menjadi sosok yang mulia, yang sebelumnya, merupakan sosok yang bengis. Al-kisah, pada suatu hari Rosulullah menanyai tentang besar cintanya terhadap beliau. Umar menjawab, “Aku mencintaimu ya Rosulullah melebihi cintaku kepada semua yang lain kecuali diriku sendiri”. Mendengar jawaban demikian, Rosulullah akhirnya menimpali, “Tidak wahai Umar! sampai aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri”

Ketika cinta telah mengikuti hirarki demikian, maka, cinta kita terhadap yang lainnya akan lurus. Cinta terhadap istri, anak-anak, keluarga, harta benda, jabatan, akan menjadi lurus kalau ia berada dalam ruang besar yang bernama cinta kepada Allah. Tidak akan ada cerita tentang penyelewengan cinta, yang dilakukan bani Adam, ketika cinta mereka telah menapaki jejak cinta yang telah ditetapkan oleh Allah. Sikap sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami taati) terhadap apa yang telah menjadi ketetapan Allah dan Rosulnya (tanpa harus mendiskusikannya terlebih dahulu), juga menjadi cirri akan kemurnian cinta kepada Ilahi Rabbi.

Dan cinta tipe inilah yang telah diterapkan oleh Nabi Yusuf, sehingga beliau dikaruniai kemulyaan oleh Allah. simaklah jawaban beliau, ketika dibujuk rayu oleh Zulaikha, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik….” (Yusuf: 23).

Kesimpulannya, untuk meraih karomah cinta, maka, kita harus memposisikan cinta sesuai dengan hirarki yang telah dipaparkan di atas. Mudah-mudahan Allah mencatat kita termasuk golongan orang-orang yang telah menapakkan cinta sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Yusuf 'Alaihi Wassalam. Wallahu'alam bis-shawab. [Robin Sah/hidayatullah.com]

Jangan Ceroboh Memilih Jodoh


Indah suaranya, belum tentu elok rupanya. Semakin tinggi gelarnya, juga belum tentu tinggi ilmu agama atau akhlaknya

“Kapan kalian menikah, kapan punya anak, kapan punya adik?” Demikian salah satu bunyi iklan KB di TV. Sudah menjadi fitrah, jika manusia memiliki rasa mencintai terhadap lawan jenisnya. Laki-laki mencintai wanita, begitu pula sebaliknya, wanita mencintai laki-laki.

Yang tidak fitrah, jika ia mencintai sesama jenis. Karena hal ini telah menjadi naluri, mau-tidak mau, ia pun harus memenuhi kebutuhannya. Kalau tidak, justru akan berdampak buruk pada diri sendiri, dan tentu saja terhadap keeksistensian manusia. Karena itu, biasanya, pertanyaan-pertanyaan seperti iklan itu selalu hadir pada setiap orang, mana-kala ia telah mengalami cukup umur untuk itu.

Secara umum, semua orang pasti menginginkan pendamping yang mampu memberikannya kebahagiaan. Dan seiring dengan perkembangan zaman (teknologi dan informasi), berbagai acara dimunculkan sebagai media penghantar, yang memfasilitasi tercapainya tujuan tersebut. Sebagai contoh, acara gelar jodoh di sebuah stasiun TV semarak pengikut.

Ada juga, SMS jodoh. Tinggal ketik “REG (spasi) Jodoh dan kirim ke ….” Maka secara spontanitas, ciri/tipe pasangan yang cocok bagi pemirsa yang sedang berkelana mencari pasangan, akan muncul. Gaung bersambut, acara sejenis ini, banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Pertanyaannya, benarkah cara-cara demikian akan menghasilkan pasangan yang akan memberi kebahagiaan seperti yang didamba-dambakan? Lalu, bagaimana sebenarnya tipe pasangan yang bisa menghantarkan kepada kebahagiaan hakiki itu?

Nikah Sebagai Ibadah


Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur kehidupan manusia secara proporsional, sehingga tidak satu pun ajaran yang telah ditetapkannya, kecuali membawa kemaslahatan bagi manusia itu sendiri. Sebagai makhluk biologis, sudah barangtentu mereka (manusia) membutuhkan pasangan hidup, untuk melampiaskan hasrat birahinya.
Dan demi kebaikan tatanan manusia, baik secara individu ataupun jama’ah, syari’ah atau sosial, Islam menganjurkan kepada bani Adam untuk menikah, sebagai sarana yang suci, yang diberkahi, dalam menyalurkan naluri biologisnya tersebut. Selain itu, ia juga menjadi sarana yang akan menjauhkan manusia dari perbuatan zina, yang mana tindakan tersebut telah diharamkan oleh Allah. "Janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan jalan yang paling buruk" (QS. Al-Israa':32). Demikianlah ketegasan Allah, mengenai hubungan di luar nikah.

Anjuran untuk menikah, secara langsung difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran, surat An-Nisa’ ayat 2, ”Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi....”

Sedangkan dalam hadits, Rasulullah bersanda: “Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah mampu kawin, maka kawinlah; karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari)

Karena menikah adalah ibadah, oleh sebab itu proses menuju ke sana juga harus berlandaskan syari’at (silakan dibuka semua kitab fikih yang membahas tentang syarat dan rukun nikah). Tidak itu saja, untuk memastikan bahwa calon pasangan kita itu merupakan tipe orang yang akan membawa keselamatan bagi keluarga di dunia dan akhirat, maka kita harus memperhatikan, kemudian malaksanakan pesan Nabi mengenai kriteria calon pasangan hidup, yang dapat membawa angin keselamatan.

Sabda beliau, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Jabir, ”Sesungguhnya Nabi Shalallahu ’alaihi wassallama, bersabda ”sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang beragama.” (Riwayat Muslim dan Tirmidzi)

Melalui sabdanya ini, beliau, Rasulullah, menjelaskan secara transparan bahwa dalam memilih calon pendamping hidup, siapapun dia, tiga alasan yang menjadi standar acuan seseorang mencari pendamping hidup; kecantikan/ketampanan, kekayaan, nasab (keturunan), dan agama.

Bagi mereka yang normal, tentu sangat mengharapkan kalau calon pasangannya itu, merupakan perpaduan dari tiga unsur ini. Siapa yang tidak bangga memiliki pendamping yang shaleh/shalehah, tampan/cantik, lagi tajir. Akan tergambar begitu indahnya mahligai rumah tangga masa depan, yang dibangun dengan berpondasikan keimanan, serta dihiasai oleh kecantikan dan kemewahan. Terbayang jelas di pelupuk mata, betapa indahnya surga dunia yang akan mereka lalui berdua bersama anak-anak keturunan mereka mendatang.

Masalahnya, manakah yang harus diprioritaskan, ketika kita ditemukan dengan mereka yang tidak memenuhi tiga standart di atas? Karena bukan sesuatu yang mudah, untuk menemukan tipe macam ini. Jawabannya, perhatikanlah kalimat terakhir dari sabda Nabi di atas, ”Maka pilihlah yang beragama”.

”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau,” demikian sabda Nabi.

Jelas sudah, seberapapun elok, cantik, tampan, paras calon pasangan kita, dan setinggi apapun gundukan permata dan berlian yang menumpuk di rumahnya, tetapi ketika nilai-nilai keagamaan tidak terpancar dari jiwanya, maka tetap agama menjadi prioritas utama.

Model pilihan macam ini harus kita hindari, sebab bisa jadi, wajah nan cantik/tampan bak sinar rembulan di tengah gelapnya malam, harta yang berlimpah ruah hingga tak terhitung jumlahnya, justru menjadi momok penghancur mahligai rumah tangga, karena kesombongan diri terhadap apa yang mereka miliki. Sungguh hamba sahaya yang hitam kelam lagi beriman, takut kepada Allah dan Rosul-Nya, lebih baik dari mereka tersebut.

Rasulullah mengingatkan kita melalui sabdanya:

”Janganlah kamu menikahi perempuan karena kecantikannya, mungkin kecantikan itu akan membawa kerusakan bagi diri mereka sendiri. Dan janganlah kamu menikahi karena mengharap harta mereka, mungkin hartanya itu menyebabkan mereka sombong, tetapi nikahilah mereka atas dasar agama. Dan sesungguhnya hamba sahaya yang hitam lebih baik, asal ia beragama,” (Riwayat Baihaqi)

Lebih tegas lagi, dalam sabdanya yang lain Rasulullah menjelaskan, ”Barang siapa yang menikahi seorang perempuan karena hartanya, niscaya Allah akan melenyapkan harta dan kecantikannya. Dan barang siapa yang menikahi karena agamanya, niscaya Allah akan memberi karunia kepadanya dengan harta dan kecantikannya.” (Al- Hadits)

Mereka Perhiasan Dunia

Kasus perceraian artis karena skandal perselingkuhan, sudah menjadi rahasia umum. Betapa sakitnya perasaan salah satu pihak, mengetahui kalau istri/suaminya, bergandengan mesra dengan orang lain. Hal tersebut tidak mungkin terjadi, sekiranya kedua belah pihak benar-benar faqih fiddien (faham agama).

Si suami, misalnya, tidak mungkin berselingkuh ketika ia bertugas di luar rumah, karena dia faham akan syari’at. Lebih-lebih, ketika ia mengingat, bagaimana si istri melayaninya dengan begitu baik, mendidik anak tanpa kenal lelah, menjaga harta dengan amanah, mengingatkan ketika dia lalai, memberi motivasi ketika semangat turun, dan sebagainya, dan sebagainya.

Pria/wanita yang menjadikan syariat sebagai landasan hidupnya, menjadi pegangan dalam bekerja di manapun berada. Selain itu, akan lebih mudah baginya, mendepak godaan dari luar. Bayangkan, sekiranya ada suami tak tunduk syariat, juga ada istrinya tidak bisa menjaga hijabnya, istri tidak taat kepada suami? Pasti kesempatan buruk sangat terbuka lebar. Dan contoh yang demikian itu, bisa kita ambil sampelnya dari kasus perceraian para selebritis.

Suami yang saleh --yang taat kepada Allah dan Rosul-Nya-- ia akan senantiasa menenangkan hati dan menentramkan jiwa istrinya. Begitu sebaliknya. Istri yang beriman, ia senantiasa menjaga harta dan dirinya di kala suami tak ada di rumah. Hal ini sejalan lurus dengan sabda Rosulullah, ”Sebaik-baik perempuan yang apabila engkau memandangnya, ia menyenangkanmu; dan jika engkau menyuruhnya, diturutnya perintahmu; dan jika engkau bepergian, dipeliharanya hartamu dan dijaganya kehormatanya.”

Betapa banyak artis yang lebih memilih “kembali ke panggung” untuk mencari ketenaran dibanding menjaga rumah-tangganya di rumah? Tak sedikit di antara mereka bahkan rela memilih cerai daripada kehilangan ketenaran yang pernah diraihnya.

Apakah tipe seperti ini yang sedang Anda cari? Tentu tidak. Lantas wanita yang bagaimanakah yang mampu mencerminkan sosok di atas ini? Tidak lain, hanya mereka yang faham akan agama, karena dengan faham agama, mereka akan mengerti akan tugas-tugas sebagai istri terhadap suami.

”Sebab itu maka wanita yang salehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri sepeninggal suaminya karena Allah telah memelihara,”
terang Allah dalam surat An-Nisa’, ayat 34, mengenai keutamaan wanita salehah.

Trik Syar’i

Islam adalah agama yang memberi solusi. Begitu pula dengan permasalahan di atas. Al-Quran telah menyodorkan rahasianya kepada kaum muslimin, sehingga mampu mendapatkan pasangan, yang sesuai dengan kriteria di atas, tanpa harus melanggar syari’at, seperti, berkhalwat, dan sejenisnya. Lalu apa rahasianya?

Allah menerangkan dalam Al-Quran :

”Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji, untuk perempuan-perempuan yang keji pula (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik, untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untu perempuan-perempuan yang baik (pula)..........” (An-Nur 26).

Mustahil akan ditemukan yang saleh/salehah, jika seseorang mencarinya di tempat-tempat yang tidak baik dan dengan cara yang tidak diridai Allah dan Rasul-Nya. Pasangan yang mulia tak mungkin didapatkan dengan ramalan dukun, atau mengikuti anjuran TV dengan ikut reg_spasi. Akan lebih mudah dengan memperbaiki diri dengan sempurna mungkin, maka jodoh yang sempurna itu akan tiba. Dalam kata lain, jodohnya tergantung kepada kepribadiannya. Ketika kepribadiannya baik, maka, ia pun akan mendapatkan yang terbaik, ketika kepribadiannya buruk, ia pun akan mendapatkan yang setimpal.

Kesimpulannya, mencari pasangan hidup, bukan seperti seseorang yang membeli kucing di dalam karung. Sebab, indah suaranya, belum tentu elok rupanya. Semakin tinggi gelarnya, juga belum tentu tinggi ilmu agama atau akhlaknya. Sekali lagi, “Jangan ceroboh dalam mencari jodoh, sebab ia merupakan salah satu penentu dari kebahagiaan Anda!” Wallahu 'alam bis-shawab. [Robin Sah/www.hidayatullah.com]

kutipan dari http://www.hidayatullah.com/kajian-a-ibrah/gaya-hidup-muslim/11356-jangan-ceroboh-memilih-jodoh